Sabtu, 24 November 2012

Fitrah Allah



 “ Maka tegakkanlah wajahmu untuk Din dalam keadaan Hanif ( lurus). (itu adalah)  fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia diatas fitrah itu. tidak ada perubahan untuk ciptaan Allah. Din  itulah yang mantap akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (jadilah kamu) orang yang mengembalikan (segala urusan) kepada-Nya dan bertakwalah kamu  kepada-Nya serta tegakanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. (Yaitu) orang-orang yang memecah-belah Din mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. ( Ar-Rum ; 30-32 )

Wahyu Allah ternyata memang bukan untuk diilmui saja. Bukan untuk di perdebatkan d itengah forum diskusi dan seminar. Bukan untuk di perlombahkan. Bukan untuk sekedar di jadilan hiasan. Tetapi Wahyu Allah adalah untuk di terapkan dalam segala gerak-gerik kehidupan. Seluruh denyut nafas. Seluruh langkah kaki, setiap ayunan tangan, serta semua bentuk aktifitas. Tiada terkecuali. Semua itu mesti berjalan sesuai wahyu. 

Itulah fitrah. Kejadian dasar dan modal utama yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia semenjak awal kejadian (penciptaan manusia). Sepanjang sejarah fitrah itu tidak pernah berubah. Itu pulalah Din yang mantap, pola hidup yang murni yang terjamin kebenarannya. Namun banyak juga manusia yang tidak tahu,baik karena ketidak acuhanya atau kerena betul-betul tidak tahu.
 
Walupun begitu, selagi ada kemauan untuk berubah kebiasaan diri, untuk mengembalikan semua urusan kepada sang pencipta (Allah) , dengan meningkatkan ketaqwaan, mendahulukan ketentuan Allah dan Rasul-Nya dari yang lain, serta nampak ciri utamanya sebagai orang-orang yang mengerakkan shalat dan berhati-hati agar tidak tejerumus kedalam lembah perpecahan seperti oerng-orang musyrikyang menjadi berpecah-pecah dan merasa bangga dengan apa yang mereka miliki.

silahkan klik disini
catatan Riko Syafei

3 komentar:

  1. sya kok baru denger istilah fitroh Allah

    BalasHapus
  2. lihat di surat Ar rum ayat 30 , didalam ayat itu jelas Allah mengatakan fitrah Allah yang dengan fitrahNya itu Dia fitrahkan kepada manusia . kekeliruan orang tentang memahami kata fitrah sebagai bahasa yang berlaku diantara manusia dengan kata fitrah yang didalam alquran sebagai bahasa dari langit ... artinya fitrah yang dimaksud di ayat ini adalah dienullah , dien yang berasal dari Allah ... nah tegakkan diri itu atas dien itu ... karena dien itu adalah fitrah yang berasal dari Allah . sesuatu yang dikenal oleh diri , oleh jiwa yang kadang karena diri itu ditutupi oleh hawa nafsu hingga diri itu lupa atau lalai , ketika manusia tegak hidupnya diatas dien Allah maka sebenarnya dia hidup diatas fitrah yang dari awal dirinya telah dirancang/diciptakan oleh Allah SWT .
    banyak manusia yang mencoba mengarahkan , memperbarui , berstrategi dalam melaksanakan dienullah ... beranggapan bahwa dien (agama) Allah ini perlu bantuan dari kita , padahal sebenarnya dienullah ini adalah sesuatu yang kuat , kokoh , sempurna dan tak perlu kita membuat-buat sesuatu agar dien Allah ini nampak baik , bagus dan sebagainya ... peran kita hanyalah menjalankan apa yang telah sampai kepada kita dengan cara yang tegak , sempurna dalam menjalankannya saja ... lihat bagaimana ketika rasulullah Muhammad SAW mencoba-coba berstrategi dalam dakwah ketika dia undang para pimpinan kabilah quraisy dan bermanis-manis duduk dengan mereka berharap sekiranya mereka beriman maka seluruh kabilah quraisy pasti beriman , sampai-sampai datang seorang yang buta (ummi maktum) yang berharap rasulullah sampaikan satu - dua ayat agar dia tenang hatinya , dengan wajah yang penuh muka masam rasulullah tak menghiraukan org tersebut hingga Allah tegur itu dengan turunnya surat Abasa ... seperti itulah kiranya pemahaman ini

    BalasHapus

jika ada yang perlu ditanyakan atau memberikan masukan atau komentar atas kajian kami silahkan tulis di form komentar agar kami dapat menjawab atau memperbaiki blog kami .... TERIMA KASIH