Jumat, 16 November 2012

Manisnya Iman ... Pahitnya kekufuran

Hati yang beriman mengetahui betapa berharganya petunjuk sesudah kesesatan, betapa berharganya pengetahuan sesudah kegelapan, betapa berharganya mampu bersikap istiqomah di atas jalan kebenaran sesudah kebingungan, betapa berharganya kemantapan terhadap kebenaran sesudah goncang dan goyang, betapa berharganya terbebas dari menyembah sesama hamba kepada menyembah Allah saja, dan betapa berharganya

perhatian yang tinggi dalam urusan yang besar sesudah bermain-main dengan perhatian yang kecil dalam urusan yang rendah. Dia mengerti Allah telah memberi semua bekal itu dengan keimanan

Karena itu, dia merasa sayang kalau harus kembali kepada kesesatan, sebagaimana orang yang telah merasakan segarnya naungan merasa sayang kalau harus
kembali ke tempat yang panas terik menyengat. Dia menyadari bahwa di dalam kecerahan iman terdapat sesuatu yang manis dan tak dapat di capai kecuali oleh orang yang pernah merasakan keringnya kekufuran dan kesengsaraan yang pahit. Dan, didalam ketenangan iman terdapat sesuatu yang manis yang tidak di dapati kecuali oleh orang yang pernah merasakan kesengsaran dan gelapnya kesesatan.

Oleh karena itulah, orang-orang yang beriman menghadap kepada Rabb mereka dengan doa yang khusuk ini:

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya." Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.( Ali Imran:8-9)
 
 sumber : Riko Syafei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika ada yang perlu ditanyakan atau memberikan masukan atau komentar atas kajian kami silahkan tulis di form komentar agar kami dapat menjawab atau memperbaiki blog kami .... TERIMA KASIH