Senin, 17 Desember 2012

kalbu


Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya. (57:16)

Di dalam Al Quran terdapat sesuatu yang menghidupkan kalbu bagaikan air yang menghidupkan bumi berikut makanan dan kesegaran yang di hasilkannya..

Di dalam Al Quran terdapat sesuatu yang menggelorakan kalbu pembacanya untuk selalu mentasbihkan-Nya dan memuji-Nya sebanyak-banyak-nya

Minggu, 09 Desember 2012

Iman atas dasar apakah ?

 
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya. (45:3-6)

Alam semesta ini merupakan kitab kebenaran yang terbuka yang dapat di baca oleh setiap bahasa, bisa di kenali dengan segala cara dan sarana, dan bisa di telaah oleh orang biasa yang diam di kemah-kemah dan gubuk-gubuk, sebagai mana juga dapat di teliti
oleh manusia berbudaya tinggi yang tinggal di gedung-gedung dan istana.
Setiap orang dapat menelaahnya selaras dengan kadar pemahaman dan kesiapannya. Lalu, ia meraih bekal kebenaran dari padanya, jika ia menelaahnya dengan semangat mencari kebenaran. Kitab ini terbuka setiap saat Untuk menjadi pemikiran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali kepada-Nya.

Namun, ilmu modern telah memadamkan pemikiran ini atau telah memutus tali ikatan antara kalbu manusia dengan alam yang bercerita dengan terang. sebab, ilmu itu berada di kepala orang buta yang selalu dipalingkan oleh slogan 'Metode ilmiah" metode yang memutuskan hubungan antara alam semesta dengan makhluk yang tinggal di dalamnya

Rabu, 05 Desember 2012

dimanakah letak Kemulian Allah atas Manusia

banyak umat islam sekarang ini yang mengukur kemulian , kemurahan , berkah , rahmat yang Allah berikan kepada manusia diukur dari banyaknya harta , banyaknya rejeki , status sosial , kedudukan , pangkat dan masih banyak lainnya .
cara ukur seperti inilah yang mengakibatkan tatkala diri ini tak mempunyai apa yang seperti disangkanya maka diri merasa bahwa Allah tak pernah menganggapnya , bahkan akhirnya beranggapan bahwa segala amal ibadahnya selama ini hanyalah sia-sia , percuma , dan mulai mengambil keputusan untuk tidak lagi menjalankan petunjuk Allah . begitulah cara ukur yang mulai menjangkiti umat islam sekarang ini . padahal tahukah mereka dimana letak Allah memuliakan manusia . ketidak tahuan akan petunjuk Allah (alquran) akan membuat manusia salah dalam mengambil keputusan . marilah coba kita kaji ayat-ayat Allah yang ada didalam alquran agar jelas bagi kita apa yang sebenarnya kehendak Allah atas kita ....

silahkan klik disini

berikan komentar atau sekiranya ada yang hendak ditanyakan silahkan isi dikolom komentar 

terima kasih

Selasa, 27 November 2012

mengikuti dan mentaati rasulullah

berbagai banyak macam cara manusia yang beragama islam berbuat sesuatu , berharap agar mereka dapat dekat kepada rasulullah Muhammad SAW , bahkan berharap mendapatkan wasilah (pertolongan) kelak di akhirat nanti . baik dari bershalawat kepadanya , menyenandungkan pujian-pujian kepadanya , menciptakan syair-syair yang indah untuk rasulullah Muhammad SAW . adapula yang bersikap , berbuat , meniru semua cara berpakaian nabi , cara makan beliau , bahkan sampai penampilannya . apakah itu semua keliru ? , tak pantas kiranya saya menilai apakah itu benar atau salah . Allah SWT adalah yang memilih dan menjadikan siapa yang pantas dijadikan nabi atau rasul dimuka bumi ini , tentu Dia lah yang lebih tahu apa dan siapa rasul itu , apa dan bagaimana yang diperbuat oleh rasul itu , serta apa dan bagaimana seharusnya mencontoh rasul itu . Maka Allah pulalah satu-satunya yang pantas menilai benar atau salahnya perbuatan kita dalam mencontoh serta meniru rasulullah Muhammad SAW .
Tentu satu-satunya sumber informasi yang benar dalam cara bagaimana seharusnya sikap dan perbuatan kita agar dapat mengikuti rasulullah itu adalah ALQURAN . karena alquran lah satu-satunya sumber yang datangnya dari Allah SWT . yang menceritakan siapa sebenarnya rasulnya itu dan bagaimana sikap seorang rasul itu .
Ada baiknya kita dengarkan kajian alquran ini yang dibahas oleh almarhum Buya Rusdi Malik Ahmad agar jelas bagi kita bagaimana seharusnya kita mengikuti rasulullah itu

silahkan klik disini dan selamat mendengarkan
kajian ustad buya rusdi malik ahmad 

Senin, 26 November 2012

Masjid Allah versus bukan Masjid Allah

Umat islam di indonesia boleh berbangga hati dengan semakin banyaknya bangunan masjid dimana-mana , bahkan bangunannya terlihat elok , indah dan besar . hampir disegala pelosok penjuru perkotaan sampai kepedesaan . namun benarkah bangunan yang dibangun itu adalah masjid yang dimaksud itu adalah rumah Allah ? . kalaulah memang masjid yang dibangun itu adalah rumah Allah . benarkah pembangunannya berdasarkan petunjuk Allah ? bahkan sampai ke pen "Ta'mir"annya berdasarkan hukum Allah ? . sungguh akan menjadi ironi sekiranya bangunan masjid nan megah itu Allah sendiri tidak pernah menilai bahwa bangunan masjid itu adalah rumah Allah yang dimana didalamnya itu adalah tempatnya orang untuk mendapatkan petunjuk .bahkan yang lebih kerasnya lagi bagaimana sekiranya ternyata Allah bahkan melarang kita untuk berkecimpung untuk mengurusi dimasjid itu .... inilah yang seharusnya kita tahu dari awal apa dan bagaimana seharusnya masjid itu dibangun dan siapa saja yang boleh mengurusi masjid itu ... agar kita tidak tersesat dan beranggapan bahwa Allah tidak pernah memberikan petunjuknya dalam membangun dan mengurusi masjid .
dengarkanlah kajian yang sangat menarik dari almarhum buya rusdi malik ahmad yang dapat memberikan kita hikmah dan pelajaran dari ayat-ayat alquran yang membahas bagaimana Allah telah mengatur apa dan bagaimana membangun masjid serta siapa yang pantas untuk mengurusi masjid itu 

silahkan klik disini untuk dapat langsung mendengarkan kajian tersebut

silahkan untuk mendowload dan boleh untuk disebar luaskan .... agar seluruh umat muslim tahu

Minggu, 25 November 2012

muslim dengan dunianya



Barang siapa yang menghendaki sawah ladang akhirat akan Kami tambah sawah ladang itu baginya dan barang siapa yang menghendaki sawah ladang dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari sawah ladang dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat (42:20)
Seorang muslim menjalani kehidupan dunia ini sambil merasakan bahwa dirinya lebih lebih besar dan lebih mulia di banding dunia ini. Ia mengetahui dari Al Qurannya bahwa dunia ini adalah sawah ladang bagi kehidupan akhirat. Tidak ada jalan menuju akhirat yang tidak melewati dunia. Dunia ini adalah sesuatu yang kecil dan remeh. Namun, ia adalah nikmat Allah yang akan mengantarkan pada nikmat Allah yang lebih besar lagi

Ia kemudian menikmati apa yang ada di bumi atau menahan dirinya sambil mengetahui bahwa hal itu adalah halal baginya. Karena, ia meniatkan tindakannya sebagai ibadah yang ia nantikan balasannya di akhirat. Ia berusaha keras untuk membangun dunia ini dan memanfaatkan potensi yang ada di dunia, sambil menyadari bahwa semua itu adalah kewajiban yang harus ia lakukan sebagai khalifah Allah di muka bumi. Ia berjuang melawan kejahatan, kerusakan, dan kezaliman, sambil menanggung kesulitan, aniaya, pengorbanan hingga mati syahid, dengan tujuan untuk mendapatkan balasan di akhirat

Sabtu, 24 November 2012

Fitrah Allah



 “ Maka tegakkanlah wajahmu untuk Din dalam keadaan Hanif ( lurus). (itu adalah)  fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia diatas fitrah itu. tidak ada perubahan untuk ciptaan Allah. Din  itulah yang mantap akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (jadilah kamu) orang yang mengembalikan (segala urusan) kepada-Nya dan bertakwalah kamu  kepada-Nya serta tegakanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. (Yaitu) orang-orang yang memecah-belah Din mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. ( Ar-Rum ; 30-32 )

Wahyu Allah ternyata memang bukan untuk diilmui saja. Bukan untuk di perdebatkan d itengah forum diskusi dan seminar. Bukan untuk di perlombahkan. Bukan untuk sekedar di jadilan hiasan. Tetapi Wahyu Allah adalah untuk di terapkan dalam segala gerak-gerik kehidupan. Seluruh denyut nafas. Seluruh langkah kaki, setiap ayunan tangan, serta semua bentuk aktifitas. Tiada terkecuali. Semua itu mesti berjalan sesuai wahyu. 

Itulah fitrah. Kejadian dasar dan modal utama yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia semenjak awal kejadian (penciptaan manusia). Sepanjang sejarah fitrah itu tidak pernah berubah. Itu pulalah Din yang mantap, pola hidup yang murni yang terjamin kebenarannya. Namun banyak juga manusia yang tidak tahu,baik karena ketidak acuhanya atau kerena betul-betul tidak tahu.
 
Walupun begitu, selagi ada kemauan untuk berubah kebiasaan diri, untuk mengembalikan semua urusan kepada sang pencipta (Allah) , dengan meningkatkan ketaqwaan, mendahulukan ketentuan Allah dan Rasul-Nya dari yang lain, serta nampak ciri utamanya sebagai orang-orang yang mengerakkan shalat dan berhati-hati agar tidak tejerumus kedalam lembah perpecahan seperti oerng-orang musyrikyang menjadi berpecah-pecah dan merasa bangga dengan apa yang mereka miliki.

silahkan klik disini
catatan Riko Syafei

satu sikap kemunafikan


 Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik. (29:10-11)

Kemunafikkan itu pada hakekatnya tidak lain kecuali kelemahan dalam berpegang pada kebenaran secara terus menerus di dalam menghadapi kebatilan, maka jika jiwa seseorang itu tidak tulus karena Allah, selamanya dia tidak akan pernah bebas dari tekanan tata nilai dan peraturan-peraturan manusia, dari desakan-desakan dan kepentingan-kepentingan, dari berbagai peristiwa- peristiwa, dari kekuasaan dan penguasa, dari kerakusan, ketamakan, dan kekikiran. Ia tidak pernah memiliki cita-cita yang lebih tinggi dari keberuntungan dan keuntungan materi. Juga tak pernah merasakan kebebasan dan kemuliaan serta keluhuran yang biasa di rasakan oleh hati yang di penuhi iman kepada Allah

Rabu, 21 November 2012

kebebasan memilih

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (al Qomar:49)
Keimanan adalah sesuatu dan kesesatan juga adalah sesuatu. Sesuatu tidak akan pernah terjadi di dalam wujud ini kecuali sesuai dengan takdir Allah yang memutuskan

Orang yang memilih petunjuk atau kesesatan adalah sama-sama bertindak sesuai dengan sunah Allah pada makhluknya. Sesuai dengan kehendak-Nya bahwa manusia ini memiliki kebebasan untuk memilih yang kemudian mendapat balasan atas jalan hidup yang di pilihnya

Selasa, 20 November 2012

Munafik

Alquran mengurai begitu jelas ciri dan watak orang munafik , sehingga tidak ada yang samar . kemunafikan adalah sesuatu yang amat paling berbahaya didalam segala lini kehidupan beragama , sehingga Allah perlu menjelaskan dengan jelas dan terang agar orang-orang yang beriman dapat selamat dalam kehidupan baik dalam bermasyarakat maupun bernegara . namun sadarkah kita bahwa kadang kala ciri-ciri orang-orang munafik yang dijelaskan Allah didalam alquran ternyata menempel didalam diri kita ? .
inilah kajian alquran yang dijelaskan oleh almarhum ustad Buya Rusdi Malik Ahmad tentang bagaimana Allah menggurai ciri orang munafik didalam surat Attaubah
At Taubah side A 
At Taubah Side B

Fitnah atas Dienullah

Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (at-Taubah: 30-32)


Dialah yang telah mengutus RasulNya dengan petunjuk dan Diin yang haq. untuk di dhahirkan/nyatakan dia (rasul) atas Diin itu segala sesuatunya, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai (at Taubah;33)

Berbicara Diin Allah ini pasti kita berbicara para Rasul Allah, karena merekalah orang-orang pilihan yang di utus Allah kepada manusia untuk menyampaikan apa yang menjadi risalah-Nya bagi manusia, dan sebagai satu-satunya sumber yang paling berhak berbicara dan di ikuti tentang Diin Allah ini, dan juga sebagai orang pertama yang akan melaksanakan risalah tersebut untuk memberi contoh kepada manusia..BaGAIMANA SEHARUSNYA MANUSIA MELAKSANAKAN RISALAH ITU!. Sehingga mereka menjadi cahaya terang dan petunjuk yang menerangi jalan menuju Allah ( Shirothol mustaqim) dan menjadi jelas dan terang benderanglah segala segi dari Diin Allah ini.

Namun hawa nafsu orang-orang musyrik dengan segala watak kekafiran mereka yang tercermin dan terorganisir dalam sistim dan masyarakatnya, dalam konsepsi dan pemikirannya, selalu berusaha untuk menghalangi dan mencegah dakwah dan tegaknya Diin Allah ini hingga menjadi wujud dengan jelas serta menjadi sistim kehidupan yang mengatur kehidupan manusia.

Mereka perangi Diin Allah ini dengan segala cara. Mereka fitnah dengan berbagai teori, argumentasi, dan tipu daya, sehingga konsepsi aqidah, syariah, dan ajarannya menjadi rusak. Dan fitnah terbesar mereka itu adalah dengan berusaha untuk mengaburkan dan menghilangkan, serta mengeluarkan kepemimpinan para Rasul Allah dari Diin Allah ini agar tidak lagi menjadi satu-satunya sumber, bukti, rujukan, dan panutan. Dan mereka coba menggantikannya dengan figur-figur yang sengaja di tokohkan untuk di jadikan panutan untuk kemudian berbicara atas nama agama Allah tanpa dasar petunjuk yang haq, untuk kemudian mereka robah aqidah dan syariatnya sesuai dengan hawa nafsu mereka, sebagaimana mereka telah berhasil merusak konsepsi aqidah dan syariat pada risalah-risalah sebelumnya, seperti yang di lakukan orang-orang kafir dari kalangan bani israil terhadap Rasul-Rasul mereka. Yakni. Para pemimpin, pendeta-pendeta, dan para rahib sehingga terfitnahlah para pemeluknya dari Diin Allah yang haq

Namun Allah tidak membiarkan semua itu terjadi. Dia mengutus Muhammad sebagai Rasul-Nya untuk membawa dan menjelaskan Diin yang haq kepada manusia. Dan mengariskan suatu metode bekerja di dalam menghadapi semua itu. Dan metode Diin Allah ini amat jelas di paparkan oleh kelompok ayat-ayat ini ' Dia lah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (metode) dan Diin yang Haq untuk di dhahirkannya(Rasul) atas Ad Diin segala sesuatunya tentang Diin Allah itu walaupun orang-orang kafir berusaha keras untuk menghalang-halanginya."

Jadi dengan mendhahirkannya dan menampakkan Rasul itu atas Ad Diin ini tiap-tiap sesuatunya. Adalah gambaran dari bentuk Diin Allah itu sendiri dan juga hal yang membedakan risalah terakhir ini dengan risalah-risalah sebelumnya. Kalau pada risalah yang sebelumnya kitab Allah sebagai petunjuk di turunkan sekaligus sebagaimana pada risalah yang di bawa oleh Musa, maka pada risalah terakhir ini, Dinnul Islam ini di awali, di bentuk, dan di tegakkan secara bertahap melalui metode penurunan Al Quran secara bertahap, kelompok demi kelompok ayat, masalah demi masalah, dimana tidak akan turun suatu kelompok ayat sebelum sasaran dan target dan apa yang menjadi ketentuan Allah di dalam kelompok ayat-ayat sebelumnya tercapai. Sehingga tergambarlah segala segi dari pelaksanaan dan perbuatan Rasulullah itu sebagai Sunnahnya yang merupakan gambaran dari pelaksanaan penegakkan Diin ini secara benar dan secara prinsip-prinsip iman menjadi ketentuan-ketentuan yang harus di ikuti dan di teladani dan merupakan ketentuan yang tak dapat di batalkan dan di robah oleh siapapun.

Sejak awal beliau menerima wahyu sampai Diin ini telah sempurna berdiri yang langsung menjadi contoh dan telah tertulis secara abadi di dalam kitab Allah Al Quran. Maka hal itu sebagai petunjuk atas bukti dan sunnahnya dan menjadikan keharusan mengikuti Sunnah Rasul-Nya sebagi suatu ketentuan yang mutlak di dalam Diin ini, dan sebagai prinsip aqidah dan iman dan bentuk keimanan atasDiin itu sendiri. Maka tertutuplah celah bagi manusia yang lain untuk turut campur di dalam berbicara dan membuat-buat ketentuan di dalamnya, DAN INILAH DIIN YANG HAQ!!

Muhammad sebagai Rasulullah telah di jadikan contoh di dalam AL Quran bagaimana beliau telah berjuang untuk menegakkan Diin ini di atas suatu garis yang telah di tentukan Allah metodenya, tanpa Beliau perlu membuat-buat strategi sendiri menurut analisa pemikirannya, atau berpolitik menurut pendapat Beliau sendiri. Maka risalah inipun menjadi bersih dan suci tanpa tercampur hawa nafsu beliau sendiri sebagai pribadi. Karena Risalah Allah ini sudah lengkap, baik konsepsi aqidahnya, syariatnya dll, maupun metode di dalam memperjuangkannya dan berlaku di masa apapun sampai hari kiamat. Tinggal melaksanakan saja dengan lurus!

Dengan metode yang telah di gariskan Allah inilah Rasul berjuang di dalam menghadapi segala bentuk penghalang dan hambatan dari musuh islam sehingga gagallah segala usaha mereka dan menanglah Rasul itu. Yaitu.. Apa yang menjadi target dan sasaran wahyu menjadi terlaksana dan tegak semua apa yang menjadi ketentuan-ketentuan Allah di dalamnya, walaupun telah di coba untuk di halang-halangi dan di cegah oleh orang-orang kafir dan menjadi wujudlah Diin Allah ini di dalam tiap-tiap persoalan yang telah di tentukannya secara nyata. Sehingga apapun persoalan dan ketentuan dalam Diin ini, sampai di tingkat strategi perjuangannya sekalipun, pasti telah ada sunnah Rasulullah sebagai contoh, ukuran dan panutan tempat kembali.

Sungguh, kesesatan itu adalah apabila kita menghilangkan sunnah Rasulullah di dalam urusan apapun pada Diin Allah ini, dan menggantikannya dengan Figur-figur dan sosok-sosok manusia yang lain sebagai sumber yang berbicara tentang Diin Allah ini, sehingga terbukalah pintu fitnah dan rusaklah Diin ini sebagaimana fitnah yang menimpa agama orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka hancurlah umat ini sepeti umat-umat sebelumnya

nb: terjemahan ayat 30-32 adalah versi terjemahan Depag

terjemahan ayat 30 terambil dari kitab terjemahan secara nahwu syaraf ' Yasarnal Quran"