Islam bukanlah ritual sholat , puasa , zakat dan naik haji semata . melainkan islam adalah ideologi hidup bagi manusia dimuka bumi ini . islam adalah tatanan hidup yang dinamis , optimis dan jalan hidup untuk membebaskan manusia dari perbudakan sesama manusia kembali kepada ketaatan semata hanya kepada pemilik alam semesta ini ... Allah SWT
Jumat, 21 Desember 2012
Senin, 17 Desember 2012
kalbu
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran
yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti
orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang
fasik. Ketahuilah olehmu bahwa
sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu
memikirkannya. (57:16)
Di dalam Al Quran terdapat sesuatu yang menggelorakan kalbu pembacanya untuk selalu mentasbihkan-Nya dan memuji-Nya sebanyak-banyak-nya
Minggu, 09 Desember 2012
Iman atas dasar apakah ?
Sesungguhnya
pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada
binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, dan pada
pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit
lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada
perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan
sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman
sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya. (45:3-6)
Alam semesta ini merupakan kitab kebenaran yang terbuka yang dapat di
baca oleh setiap bahasa, bisa di kenali dengan segala cara dan sarana,
dan bisa di telaah oleh orang biasa yang diam di kemah-kemah dan
gubuk-gubuk, sebagai mana juga dapat di teliti oleh manusia berbudaya tinggi yang tinggal di gedung-gedung dan istana.
Setiap orang dapat menelaahnya selaras dengan kadar pemahaman dan
kesiapannya. Lalu, ia meraih bekal kebenaran dari padanya, jika ia
menelaahnya dengan semangat mencari kebenaran. Kitab ini terbuka setiap
saat Untuk menjadi pemikiran dan peringatan bagi setiap hamba yang
kembali kepada-Nya.
Namun, ilmu modern telah memadamkan
pemikiran ini atau telah memutus tali ikatan antara kalbu manusia dengan
alam yang bercerita dengan terang. sebab, ilmu itu berada di kepala
orang buta yang selalu dipalingkan oleh slogan 'Metode ilmiah" metode
yang memutuskan hubungan antara alam semesta dengan makhluk yang tinggal
di dalamnya
Namun, ilmu modern telah memadamkan pemikiran ini atau telah memutus tali ikatan antara kalbu manusia dengan alam yang bercerita dengan terang. sebab, ilmu itu berada di kepala orang buta yang selalu dipalingkan oleh slogan 'Metode ilmiah" metode yang memutuskan hubungan antara alam semesta dengan makhluk yang tinggal di dalamnya
Rabu, 05 Desember 2012
dimanakah letak Kemulian Allah atas Manusia
banyak umat islam sekarang ini yang mengukur kemulian , kemurahan , berkah , rahmat yang Allah berikan kepada manusia diukur dari banyaknya harta , banyaknya rejeki , status sosial , kedudukan , pangkat dan masih banyak lainnya .
cara ukur seperti inilah yang mengakibatkan tatkala diri ini tak mempunyai apa yang seperti disangkanya maka diri merasa bahwa Allah tak pernah menganggapnya , bahkan akhirnya beranggapan bahwa segala amal ibadahnya selama ini hanyalah sia-sia , percuma , dan mulai mengambil keputusan untuk tidak lagi menjalankan petunjuk Allah . begitulah cara ukur yang mulai menjangkiti umat islam sekarang ini . padahal tahukah mereka dimana letak Allah memuliakan manusia . ketidak tahuan akan petunjuk Allah (alquran) akan membuat manusia salah dalam mengambil keputusan . marilah coba kita kaji ayat-ayat Allah yang ada didalam alquran agar jelas bagi kita apa yang sebenarnya kehendak Allah atas kita ....
cara ukur seperti inilah yang mengakibatkan tatkala diri ini tak mempunyai apa yang seperti disangkanya maka diri merasa bahwa Allah tak pernah menganggapnya , bahkan akhirnya beranggapan bahwa segala amal ibadahnya selama ini hanyalah sia-sia , percuma , dan mulai mengambil keputusan untuk tidak lagi menjalankan petunjuk Allah . begitulah cara ukur yang mulai menjangkiti umat islam sekarang ini . padahal tahukah mereka dimana letak Allah memuliakan manusia . ketidak tahuan akan petunjuk Allah (alquran) akan membuat manusia salah dalam mengambil keputusan . marilah coba kita kaji ayat-ayat Allah yang ada didalam alquran agar jelas bagi kita apa yang sebenarnya kehendak Allah atas kita ....
silahkan klik disini
berikan komentar atau sekiranya ada yang hendak ditanyakan silahkan isi dikolom komentar
terima kasih
Selasa, 27 November 2012
mengikuti dan mentaati rasulullah
berbagai banyak macam cara manusia yang beragama islam berbuat sesuatu , berharap agar mereka dapat dekat kepada rasulullah Muhammad SAW , bahkan berharap mendapatkan wasilah (pertolongan) kelak di akhirat nanti . baik dari bershalawat kepadanya , menyenandungkan pujian-pujian kepadanya , menciptakan syair-syair yang indah untuk rasulullah Muhammad SAW . adapula yang bersikap , berbuat , meniru semua cara berpakaian nabi , cara makan beliau , bahkan sampai penampilannya . apakah itu semua keliru ? , tak pantas kiranya saya menilai apakah itu benar atau salah . Allah SWT adalah yang memilih dan menjadikan siapa yang pantas dijadikan nabi atau rasul dimuka bumi ini , tentu Dia lah yang lebih tahu apa dan siapa rasul itu , apa dan bagaimana yang diperbuat oleh rasul itu , serta apa dan bagaimana seharusnya mencontoh rasul itu . Maka Allah pulalah satu-satunya yang pantas menilai benar atau salahnya perbuatan kita dalam mencontoh serta meniru rasulullah Muhammad SAW .
Tentu satu-satunya sumber informasi yang benar dalam cara bagaimana seharusnya sikap dan perbuatan kita agar dapat mengikuti rasulullah itu adalah ALQURAN . karena alquran lah satu-satunya sumber yang datangnya dari Allah SWT . yang menceritakan siapa sebenarnya rasulnya itu dan bagaimana sikap seorang rasul itu .
Ada baiknya kita dengarkan kajian alquran ini yang dibahas oleh almarhum Buya Rusdi Malik Ahmad agar jelas bagi kita bagaimana seharusnya kita mengikuti rasulullah itu
silahkan klik disini dan selamat mendengarkan
kajian ustad buya rusdi malik ahmad
kajian ustad buya rusdi malik ahmad
Senin, 26 November 2012
Masjid Allah versus bukan Masjid Allah
Umat islam di indonesia boleh berbangga hati dengan semakin banyaknya bangunan masjid dimana-mana , bahkan bangunannya terlihat elok , indah dan besar . hampir disegala pelosok penjuru perkotaan sampai kepedesaan . namun benarkah bangunan yang dibangun itu adalah masjid yang dimaksud itu adalah rumah Allah ? . kalaulah memang masjid yang dibangun itu adalah rumah Allah . benarkah pembangunannya berdasarkan petunjuk Allah ? bahkan sampai ke pen "Ta'mir"annya berdasarkan hukum Allah ? . sungguh akan menjadi ironi sekiranya bangunan masjid nan megah itu Allah sendiri tidak pernah menilai bahwa bangunan masjid itu adalah rumah Allah yang dimana didalamnya itu adalah tempatnya orang untuk mendapatkan petunjuk .bahkan yang lebih kerasnya lagi bagaimana sekiranya ternyata Allah bahkan melarang kita untuk berkecimpung untuk mengurusi dimasjid itu .... inilah yang seharusnya kita tahu dari awal apa dan bagaimana seharusnya masjid itu dibangun dan siapa saja yang boleh mengurusi masjid itu ... agar kita tidak tersesat dan beranggapan bahwa Allah tidak pernah memberikan petunjuknya dalam membangun dan mengurusi masjid .
dengarkanlah kajian yang sangat menarik dari almarhum buya rusdi malik ahmad yang dapat memberikan kita hikmah dan pelajaran dari ayat-ayat alquran yang membahas bagaimana Allah telah mengatur apa dan bagaimana membangun masjid serta siapa yang pantas untuk mengurusi masjid itu
silahkan klik disini untuk dapat langsung mendengarkan kajian tersebut
silahkan untuk mendowload dan boleh untuk disebar luaskan .... agar seluruh umat muslim tahu
Minggu, 25 November 2012
muslim dengan dunianya
Barang siapa yang menghendaki sawah ladang
akhirat akan Kami tambah sawah ladang itu baginya dan barang siapa yang
menghendaki sawah ladang dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari
sawah ladang dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat
(42:20)
Seorang muslim menjalani kehidupan dunia ini sambil
merasakan bahwa dirinya lebih lebih besar dan lebih mulia di banding
dunia ini. Ia mengetahui dari Al Qurannya
bahwa dunia ini adalah sawah ladang bagi kehidupan akhirat. Tidak ada
jalan menuju akhirat yang tidak melewati dunia. Dunia ini adalah sesuatu
yang kecil dan remeh. Namun, ia adalah nikmat Allah yang akan
mengantarkan pada nikmat Allah yang lebih besar lagi
Ia
kemudian menikmati apa yang ada di bumi atau menahan dirinya sambil
mengetahui bahwa hal itu adalah halal baginya. Karena, ia meniatkan
tindakannya sebagai ibadah yang ia nantikan balasannya di akhirat. Ia
berusaha keras untuk membangun dunia ini dan memanfaatkan potensi yang
ada di dunia, sambil menyadari bahwa semua itu adalah kewajiban yang
harus ia lakukan sebagai khalifah Allah di muka bumi. Ia berjuang
melawan kejahatan, kerusakan, dan kezaliman, sambil menanggung
kesulitan, aniaya, pengorbanan hingga mati syahid, dengan tujuan untuk
mendapatkan balasan di akhirat
Sabtu, 24 November 2012
Fitrah Allah
“ Maka tegakkanlah wajahmu untuk Din dalam keadaan Hanif (
lurus). (itu adalah) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia diatas
fitrah itu. tidak ada perubahan untuk ciptaan Allah. Din itulah yang
mantap akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (jadilah kamu)
orang yang mengembalikan (segala urusan) kepada-Nya dan bertakwalah
kamu kepada-Nya serta tegakanlah shalat dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang musyrik. (Yaitu) orang-orang yang memecah-belah Din
mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa
bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. ( Ar-Rum ; 30-32 )
Wahyu
Allah ternyata memang bukan untuk diilmui saja. Bukan untuk di
perdebatkan d itengah forum diskusi dan seminar. Bukan untuk di
perlombahkan. Bukan untuk sekedar di jadilan hiasan. Tetapi Wahyu Allah
adalah untuk di terapkan dalam segala gerak-gerik kehidupan. Seluruh
denyut nafas. Seluruh langkah kaki, setiap ayunan tangan, serta semua
bentuk aktifitas. Tiada terkecuali. Semua itu mesti berjalan sesuai
wahyu.
Itulah fitrah. Kejadian dasar dan modal
utama yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia semenjak awal
kejadian (penciptaan manusia). Sepanjang sejarah fitrah itu tidak pernah berubah. Itu pulalah
Din yang mantap, pola hidup yang murni yang terjamin kebenarannya.
Namun banyak juga manusia yang tidak tahu,baik karena ketidak acuhanya
atau kerena betul-betul tidak tahu.
Walupun
begitu, selagi ada kemauan untuk berubah kebiasaan diri, untuk
mengembalikan semua urusan kepada sang pencipta (Allah) , dengan meningkatkan
ketaqwaan, mendahulukan ketentuan Allah dan Rasul-Nya dari yang lain,
serta nampak ciri utamanya sebagai orang-orang yang mengerakkan shalat
dan berhati-hati agar tidak tejerumus kedalam lembah perpecahan seperti
oerng-orang musyrikyang menjadi berpecah-pecah dan merasa bangga dengan
apa yang mereka miliki.
silahkan klik disini
catatan Riko Syafei
satu sikap kemunafikan
Dan di antara manusia ada orang yang berkata:
"Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia
beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti
akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih
mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? Dan sesungguhnya
Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik. (29:10-11)
Kemunafikkan itu pada hakekatnya tidak lain kecuali kelemahan dalam
berpegang pada kebenaran secara terus menerus di dalam menghadapi
kebatilan, maka jika jiwa seseorang itu tidak tulus karena Allah,
selamanya dia tidak akan pernah bebas dari tekanan tata nilai dan
peraturan-peraturan manusia, dari desakan-desakan dan
kepentingan-kepentingan, dari berbagai peristiwa- peristiwa, dari
kekuasaan dan penguasa, dari kerakusan, ketamakan, dan kekikiran. Ia
tidak pernah memiliki cita-cita yang lebih tinggi dari keberuntungan dan
keuntungan materi. Juga tak pernah merasakan kebebasan dan kemuliaan
serta keluhuran yang biasa di rasakan oleh hati yang di penuhi iman
kepada Allah
Rabu, 21 November 2012
kebebasan memilih
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (al Qomar:49)
Keimanan adalah sesuatu dan kesesatan juga adalah sesuatu. Sesuatu
tidak akan pernah terjadi di dalam wujud ini kecuali sesuai dengan
takdir Allah yang memutuskan
Orang yang memilih petunjuk atau
kesesatan adalah sama-sama bertindak sesuai dengan sunah Allah pada
makhluknya. Sesuai dengan kehendak-Nya bahwa manusia ini memiliki
kebebasan untuk memilih yang kemudian mendapat balasan atas jalan hidup
yang di pilihnya
Selasa, 20 November 2012
Munafik
Alquran mengurai begitu jelas ciri dan watak orang munafik , sehingga tidak ada yang samar . kemunafikan adalah sesuatu yang amat paling berbahaya didalam segala lini kehidupan beragama , sehingga Allah perlu menjelaskan dengan jelas dan terang agar orang-orang yang beriman dapat selamat dalam kehidupan baik dalam bermasyarakat maupun bernegara . namun sadarkah kita bahwa kadang kala ciri-ciri orang-orang munafik yang dijelaskan Allah didalam alquran ternyata menempel didalam diri kita ? .
inilah kajian alquran yang dijelaskan oleh almarhum ustad Buya Rusdi Malik Ahmad tentang bagaimana Allah menggurai ciri orang munafik didalam surat Attaubah
At Taubah side A
At Taubah Side B
inilah kajian alquran yang dijelaskan oleh almarhum ustad Buya Rusdi Malik Ahmad tentang bagaimana Allah menggurai ciri orang munafik didalam surat Attaubah
At Taubah side A
At Taubah Side B
Fitnah atas Dienullah
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang
Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan
mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir
yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai
berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al
Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha
suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Mereka berkehendak
memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka,
dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun
orang-orang yang kafir tidak menyukai. (at-Taubah: 30-32)
Dialah yang telah mengutus RasulNya dengan petunjuk dan Diin yang haq.
untuk di dhahirkan/nyatakan dia (rasul) atas Diin itu segala sesuatunya,
walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai (at Taubah;33)
Berbicara Diin Allah ini pasti kita berbicara para Rasul Allah, karena
merekalah orang-orang pilihan yang di utus Allah kepada manusia untuk
menyampaikan apa yang menjadi risalah-Nya bagi manusia, dan sebagai
satu-satunya sumber yang paling berhak berbicara dan di ikuti tentang
Diin Allah ini, dan juga sebagai orang pertama yang akan melaksanakan
risalah tersebut untuk memberi contoh kepada manusia..BaGAIMANA
SEHARUSNYA MANUSIA MELAKSANAKAN RISALAH ITU!. Sehingga mereka menjadi
cahaya terang dan petunjuk yang menerangi jalan menuju Allah ( Shirothol
mustaqim) dan menjadi jelas dan terang benderanglah segala segi dari
Diin Allah ini.
Namun hawa nafsu orang-orang musyrik dengan
segala watak kekafiran mereka yang tercermin dan terorganisir dalam
sistim dan masyarakatnya, dalam konsepsi dan pemikirannya, selalu
berusaha untuk menghalangi dan mencegah dakwah dan tegaknya Diin Allah
ini hingga menjadi wujud dengan jelas serta menjadi sistim kehidupan
yang mengatur kehidupan manusia.
Mereka perangi Diin Allah ini
dengan segala cara. Mereka fitnah dengan berbagai teori, argumentasi,
dan tipu daya, sehingga konsepsi aqidah, syariah, dan ajarannya menjadi
rusak. Dan fitnah terbesar mereka itu adalah dengan berusaha untuk
mengaburkan dan menghilangkan, serta mengeluarkan kepemimpinan para
Rasul Allah dari Diin Allah ini agar tidak lagi menjadi satu-satunya
sumber, bukti, rujukan, dan panutan. Dan mereka coba menggantikannya
dengan figur-figur yang sengaja di tokohkan untuk di jadikan panutan
untuk kemudian berbicara atas nama agama Allah tanpa dasar petunjuk yang
haq, untuk kemudian mereka robah aqidah dan syariatnya sesuai dengan
hawa nafsu mereka, sebagaimana mereka telah berhasil merusak konsepsi
aqidah dan syariat pada risalah-risalah sebelumnya, seperti yang di
lakukan orang-orang kafir dari kalangan bani israil terhadap Rasul-Rasul
mereka. Yakni. Para pemimpin, pendeta-pendeta, dan para rahib sehingga
terfitnahlah para pemeluknya dari Diin Allah yang haq
Namun
Allah tidak membiarkan semua itu terjadi. Dia mengutus Muhammad sebagai
Rasul-Nya untuk membawa dan menjelaskan Diin yang haq kepada manusia.
Dan mengariskan suatu metode bekerja di dalam menghadapi semua itu. Dan
metode Diin Allah ini amat jelas di paparkan oleh kelompok ayat-ayat ini
' Dia lah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (metode) dan
Diin yang Haq untuk di dhahirkannya(Rasul) atas Ad Diin segala
sesuatunya tentang Diin Allah itu walaupun orang-orang kafir berusaha
keras untuk menghalang-halanginya."
Jadi dengan
mendhahirkannya dan menampakkan Rasul itu atas Ad Diin ini tiap-tiap
sesuatunya. Adalah gambaran dari bentuk Diin Allah itu sendiri dan juga
hal yang membedakan risalah terakhir ini dengan risalah-risalah
sebelumnya. Kalau pada risalah yang sebelumnya kitab Allah sebagai
petunjuk di turunkan sekaligus sebagaimana pada risalah yang di bawa
oleh Musa, maka pada risalah terakhir ini, Dinnul Islam ini di awali, di
bentuk, dan di tegakkan secara bertahap melalui metode penurunan Al
Quran secara bertahap, kelompok demi kelompok ayat, masalah demi
masalah, dimana tidak akan turun suatu kelompok ayat sebelum sasaran dan
target dan apa yang menjadi ketentuan Allah di dalam kelompok ayat-ayat
sebelumnya tercapai. Sehingga tergambarlah segala segi dari pelaksanaan
dan perbuatan Rasulullah itu sebagai Sunnahnya yang merupakan gambaran
dari pelaksanaan penegakkan Diin ini secara benar dan secara
prinsip-prinsip iman menjadi ketentuan-ketentuan yang harus di ikuti dan
di teladani dan merupakan ketentuan yang tak dapat di batalkan dan di
robah oleh siapapun.
Sejak awal beliau menerima wahyu sampai
Diin ini telah sempurna berdiri yang langsung menjadi contoh dan telah
tertulis secara abadi di dalam kitab Allah Al Quran. Maka hal itu
sebagai petunjuk atas bukti dan sunnahnya dan menjadikan keharusan
mengikuti Sunnah Rasul-Nya sebagi suatu ketentuan yang mutlak di dalam
Diin ini, dan sebagai prinsip aqidah dan iman dan bentuk keimanan
atasDiin itu sendiri. Maka tertutuplah celah bagi manusia yang lain
untuk turut campur di dalam berbicara dan membuat-buat ketentuan di
dalamnya, DAN INILAH DIIN YANG HAQ!!
Muhammad sebagai
Rasulullah telah di jadikan contoh di dalam AL Quran bagaimana beliau
telah berjuang untuk menegakkan Diin ini di atas suatu garis yang telah
di tentukan Allah metodenya, tanpa Beliau perlu membuat-buat strategi
sendiri menurut analisa pemikirannya, atau berpolitik menurut pendapat
Beliau sendiri. Maka risalah inipun menjadi bersih dan suci tanpa
tercampur hawa nafsu beliau sendiri sebagai pribadi. Karena Risalah
Allah ini sudah lengkap, baik konsepsi aqidahnya, syariatnya dll, maupun
metode di dalam memperjuangkannya dan berlaku di masa apapun sampai
hari kiamat. Tinggal melaksanakan saja dengan lurus!
Dengan
metode yang telah di gariskan Allah inilah Rasul berjuang di dalam
menghadapi segala bentuk penghalang dan hambatan dari musuh islam
sehingga gagallah segala usaha mereka dan menanglah Rasul itu. Yaitu..
Apa yang menjadi target dan sasaran wahyu menjadi terlaksana dan tegak
semua apa yang menjadi ketentuan-ketentuan Allah di dalamnya, walaupun
telah di coba untuk di halang-halangi dan di cegah oleh orang-orang
kafir dan menjadi wujudlah Diin Allah ini di dalam tiap-tiap persoalan
yang telah di tentukannya secara nyata. Sehingga apapun persoalan dan
ketentuan dalam Diin ini, sampai di tingkat strategi perjuangannya
sekalipun, pasti telah ada sunnah Rasulullah sebagai contoh, ukuran dan
panutan tempat kembali.
Sungguh, kesesatan itu adalah apabila
kita menghilangkan sunnah Rasulullah di dalam urusan apapun pada Diin
Allah ini, dan menggantikannya dengan Figur-figur dan sosok-sosok
manusia yang lain sebagai sumber yang berbicara tentang Diin Allah ini,
sehingga terbukalah pintu fitnah dan rusaklah Diin ini sebagaimana
fitnah yang menimpa agama orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka hancurlah
umat ini sepeti umat-umat sebelumnya
nb: terjemahan ayat 30-32 adalah versi terjemahan Depag
terjemahan ayat 30 terambil dari kitab terjemahan secara nahwu syaraf ' Yasarnal Quran"
Langganan:
Postingan (Atom)